Ketua panitia Bulan Dana PMI Kota Batam, Asmin Patros, mengatakan, pengumpulan dana ini merupakan yang terbesar dalam sejarah PMI Kota Batam. Selain itu, dana ini terkumpul saat pandemi berlangsung.

”Ini tercatat dalam sejarah, pertama kalinya di kala pandemi, dana tercapai sebanyak ini,” katanya, Sabtu (26/12/2020).

Ia merinci, dana yang terkumpul itu bersumber dari penggalangan melalui digital, kotak donasi, relasi pengurus, donasi rutin dan donasi kerja sama antarinstansi.

”Kami meminta tolong ke sana-kemari. Awalnya PMI terancam bangkrut, kini dapat pulih kembali,” ucapnya.

Asmin mengatakan, berbagai cara ditempuh anggota PMI dalam mencari dana, salah satunya melakukan donasi keliling ke pasar-pasar dan mal. Tapi, selama beberapa minggu melakukan penggalangan dana ke pasar dan mal, hanya mengumpulkan sekitar Rp 21 jutaan.

”Tapi kami tidak putus asa, berbagai cara dicoba. Salah satunya menjalin relasi dengan instansi. PMI, dapat bantuan dari LAZ Batam, sebesar Rp 30 juta,” ujarnya.

Selain dana yang terbatas, Asmin mengatakan bahwa stok darah di PMI juga semakin menipis. Hal ini disebabkan pandemi Covid-19.

”Dana bisa dicari, tapi stok darah sulit. Apalagi pandemi, masyarakat banyak membutuhkan darah. Tapi stok terbatas,” tuturnya.

Ia berharap, stok darah ini dalam beberapa minggu ke depan dapat terus meningkat. Sehingga, layanan PMI tetap berjalan lancar.

Ketua LAZ Batam, Syarifuddin, mengatakan bahwa dana yang mereka kumpulkan itu, berasal dari sumbangan masyarakat. Sumbangan ini dikumpulkan jaringan LAZ di masjid-masjid yang ada di Batam.

”Ternyata melebihi target kami,” tuturnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus masjid yang sudah ikut membantu PMI Kota Batam. Ia berharap, ke depan kerja sama ini dapat ditingkatkan.

Ketua PMI Kota Batam, Sri Soedarsono, mengucapkan terima kasih ke semua pihak yang telah membantu operasional PMI.

”Kami tidak melihat berapa nilainya, tapi kebersamannya,” ucapnya. (*)